cara mudah cari uang

Klik dibawah ini cara mudah mendapatkan uang dengan internet... GRATIS !

Rabu, 09 September 2009

THR oh THR



Bulan ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, karena dibulan suci ini Allah berjanji akan mengabulkan semua doa hambanya. Tetapi ada 4 kelompok orang yang hanya akan sia-sia ibadah puasanya, serta doanya tidak akan dikabulkan, diantaranya yitu bagi mereka yang memutuskan tali silaturrahmi serta bermarahan ( berdiam ) dengan saudara tau orang lain, selama lebih dari tiga hari.

Tetapi bukan itu yang akan saya ceritakan disini, melainkan seputar tunjangan hari raya alias THR yang selalu ditunggu-tunggu oleh kita semua, terutama bagi yang menjadi pekerja baik di sektor pemerintah ataupun swasta.

Disebuah perusahaan terdapat seorang karyawan setengah baya, gajinya sebenarnya tidak terlalu besar untuk ukuran pekerja dikota metropolitan, tetapi meski penghasilannya tidak seberapa ( ukuran pegawai pada umumnya ) tetapi THR sangat dinantikanya untuk membeli baju anak tercintanya yang memasuki usia dua tahun.

Dia hanyalah pegawai rendahan dengan pekerjaannya membersihkan kantor dan meladeni karyawan lain, atau sering disebut dengan office boy.
Dalam tradisi ataupun aturannya, THR minimal satu kali gaji bagi pekerja yang sudah memenuhi syarat peraturan yang berlaku, sehingga pengusahapun selalu bermain seperti aturan main yang telah dilahirkan pemerintah atau konsensus apapun yang lazim dilaklukan oleh pengusaha indonesia.

Pertanyaan yang muncul adalah, benarkah THR itu sudah adil diberikan kepada para pekerjanya ? apakah peraturan yang berlaku selama ini sudah memenuhi rasa keadilan bagi pekerja yang membutuhkannya ?

Tentunya para pemilik uang mengatakan ini sudah adil karena dilakukan sesuai aturan yang berlaku. Sayangnya tidak banyak orang yang mau menengok nasib pekerja rendahan yang hanya engan gaji pas-pasan tetapi membutuhakn biaya lebaran yang mungkin tidak jauh berbeda dengan yang lainnya.

Jika THR diberikan berdasar THR yang sudah membudaya, maka tentunya pekerja rendahan hanya bisa pasrah dan menerima kenyataan meskipun kalo dihitung-hitung antara jumlah THR dan gaji yang diterimanya kadang masih jauh lebih kecil dari setengah THR pekerja lainnya ( karyawan lain ) atau atasannya yang hanya berjenjang satu tingkat.

Lalu kira-kira bagaimana para pekerja rendahan itu bisa mendapatkan modal lebaran dengan nominal setengah atau mendekati karyawan lain yang tingkatannya lebih tinggi ? tentunya jabanya adalah menunggu berkah ramadhan, mudah- mudahan ramadhan bisa membawa berkah dan memberikan keadilan bagi siapa saja yang membutuhkannya, karena THR tidak hanya berasal dari tempat kerjanya tetapi juga bisa berasal dari mana saja. " rezeki sudah ada yang mengatur"... begitulah kata orang bijak, mudah-mudahan kita semua termasuk hamba Allah yang bertaqwa dan bisa menerima keadilan ini. Jangan pernah menyerah, karena hidup ini anugerah !!... amin. ( elhana )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas komentar anda.